top of page

Ini dia!! 4 Cara AI Meningkatkan Sistem Cloud Computing


4 Cara AI Meningkatkan Sistem Cloud Computing


Artificial intelligence dan cloud computing telah bergabung untuk meningkatkan kehidupan jutaan orang. Asisten digital seperti Siri, Google Home, dan Amazon Alexa memadukan AI dan cloud dalam kehidupan kita setiap hari. Dengan isyarat verbal yang cepat, pengguna dapat melakukan pembelian, menyesuaikan termostat rumah pintar, atau mendengarkan lagu yang diputar melalui speaker yang terhubung.

Pada skala yang lebih besar, kemampuan AI bekerja di dalam cloud computing bisnis membuat organisasi lebih efisien, strategis, dan didorong oleh wawasan. Cloud menawarkan lebih banyak fleksibilitas, kelincahan, dan penghematan biaya bagi bisnis dengan menghosting data dan aplikasi. Cloud AI membantu perusahaan mengelola data, mencari pola dan wawasan dalam informasi, pengalaman pelanggan, dan mengoptimalkan alur kerja.

Peran AI dan Cloud Computing

Menurut Statista, nilai global pasar AI akan melampaui perkiraan lebih dari $89 miliar per tahun pada tahun 2025. Persentase signifikan dari nilai itu akan terjadi karena AI menggerakkan cloud computing dan sebaliknya cloud computing bertindak sebagai mesin untuk meningkatkan cakupan dan dampak AI di pasar yang lebih besar.

McKinsey melakukan penelitian untuk mengeksplorasi bagaimana AI dapat memengaruhi keuntungan di berbagai industri. Mereka memperkirakan bahwa di 19 area bisnis dan lebih dari 400 kasus potensial penggunaan, AI dapat menghasilkan nilai $3,5 triliun dan $5,8 triliun per tahun.

Sedangkan Deloitte, menunjukkan dalam sebuah analisis, walaupun AI memiliki kemampuan luar biasa untuk menguntungkan perusahaan, kebutuhan akan bakat teknis dan infrastruktur besar membuatnya kurang bisa didapat oleh banyak organisasi. Tetapi melalui cloud, mereka dapat mengakses layanan yang mengatasi kekurangan ini tanpa harus melakukan investasi besar. Lalu bagaimana AI dapat meningkatkan kinerja sistem cloud computing?

1. Memberdayakan Self-Managing Cloud dengan AI

AI sedang diterapkan ke dalam infrastruktur IT untuk membantu mengurangi beban kerja dan mengotomatiskan pekerjaan yang repetitive. Ketika AI menjadi lebih canggih, instance cloud pribadi dan publik akan mengandalkan AI untuk memantau, mengelola, dan bahkan memperbaiki diri sendiri ketika terjadi masalah. Proses rutin tersebut dapat dikelola oleh sistem itu sendiri, membantu tim IT meningkatkan efisiensi dan memungkinkan mereka untuk fokus pada aktivitas strategis.


2. Meningkatkan Manajemen Data dengan AI

Di tingkat cloud, AI juga meningkatkan manajemen data. Mempertimbangkan penyimpanan data yang sangat besar yang dihasilkan dan dikumpulkan oleh bisnis saat ini, serta proses pengelolaan infrastruktur tersebut—mengidentifikasi data, mencernanya, mengkatalogkannya, dan mengelolanya dari waktu ke waktu. Cloud sudah menggunakan alat AI untuk membantu aspek tertentu dari proses data. Di perbankan misalnya, bahkan organisasi keuangan terkecil pun mungkin perlu memantau ribuan transaksi per hari.

Alat AI dapat membantu merampingkan cara data diserap, diperbarui, dan dikelola, sehingga lembaga keuangan dapat lebih mudah menawarkan data real-time yang akurat kepada klien. Proses yang sama juga dapat membantu menandai aktivitas penipuan atau mengidentifikasi area risiko lainnya.

3. Dilengkapi dengan Integrasi AI–SaaS

AI juga diluncurkan sebagai bagian dari platform Software-as-a-Service (SaaS) yang lebih besar untuk memberikan nilai lebih. Provider SaaS menanamkan alat AI ke dalam rangkaian perangkat lunak mereka untuk menawarkan fungsionalitas dan nilai yang lebih besar kepada pengguna. Salah satu contoh popular adalah platform manajemen hubungan pelanggan Salesforce dan alat AI Einstein-nya.


Salesforce memperkenalkan Einstein untuk membantu mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan bisnis untuk menjual lebih banyak, meningkatkan strategi penjualan, dan terlibat dengan pelanggan. Alat ini dapat membantu bisnis mencari pola dalam interaksi pelanggan, misalnya, untuk membantu memberi saran kepada penjualan melalui telepon, email, atau pertemuan langsung. Hal Ini juga dapat digunakan untuk membuat rekomendasi "langkah selanjutnya" berdasarkan sinyal pembelian yang dideteksi alat.


4. Memanfaatkan Layanan Cloud Dinamis


AI as-a-service juga mengubah cara bisnis mengandalkan alat karena modul ritel berbasis cloud yang memudahkan brand untuk menjual produk mereka. Modul ini memiliki fitur penetapan harga yang secara otomatis menyesuaikan harga pada produk tertentu untuk memperhitungkan masalah seperti permintaan, tingkat persediaan, penjualan pesaing, dan tren pasar. Modul penetapan harga yang didukung AI seperti ini memastikan bahwa penetapan harga perusahaan akan selalu dioptimalkan.


Mau tau informasi mengenai teknologi lainnya? kalian bisa mengunjungi halaman blog kami ya..

bottom of page