Pelatihan adalah hal yang penting dalam penerimaan karyawan baru, terutama dalam manufaktur dan perindustrian. Pelatihan yang tepat tentang cara menangani bahan berbahaya dan mesin berat sangat penting untuk menjaga keselamatan pekerja di lingkungan kerja dan harus diatur dengan ketat.
Sementara industri-industri berkembang pesat dengan pelatihan tatap muka, remote training menjadi metode pelatihan de facto karena kebutuhan dan kenyamanan.
Remote training sering identik dengan pembelajaran jarak jauh. Pada konsep Ini digambarkan pemisahan fisik antara trainer (juga instruktur atau mentor) dan peserta pelatihan. Sesi pelatihan dapat dilakukan melalui kursus online, webinar, podcast, panggilan suara atau video, dan teknologi e-learning lainnya.
Keuntungan dari remote training adalah:
· Trainer dapat melatih lebih banyak orang sekaligus.
· Trainer dapat melatih orang dari berbagai tempat.
· Mengurangi keinginan bolos.
Tetapi tidak semua metode pelatihan itu sama, dan metode yang bekerja pada pelatihan tatap muka belum tentu bisa bekerja di remote training. Maka dari itu Kristen Naeini direktur pelatihan dari RealWear memberikan tips tentang hal – hal yang perlu diperhatikan saat melakukan remote training.
1. Remote training akan berbeda dengan pelatihan tatap muka.
Naeini mengatakan strategi pelatihan tatap muka tidak akan selalu bekerja untuk remote training. Interaksi virtual berbeda dengan interaksi secara langsung. Untuk orang yang melakukan remote training dari rumah, Naeini menganggap lebih baik menggunakan bahasa dan nada yang lebih casual agar merasa lebih terhubung dengan para peserta. Niaei mengucapkan “Penting untuk membuat para peserta membuka diri ketika sedang dalam remote training supaya mereka juga mau berinteraksi, tidak perlu memakai make up atau jas rapih, supaya terkesan kita hanya sedang bertemu dan saling berbagi.”
2. Jangan bergantung pada demo atau video rekaman training.
Niaeni sangat mendukung pembelajaran melalui pengalaman untuk mengajar pelanggan bagaimana cara menggunakan realwear.
“Jika kita ingin mengajarkan seseorang untuk menggunakan video call di HMT-1, kita bisa saja memberikan demo” kata Naeini. “Saya bisa preload HMT dengan menginstall Microsoft Teams, login dan membuat beberapa sample kontak. Saya bisa memberikan demo seharian”
“Tapi akankah pelanggan dapat melakukan hal yang sama dengan sendirinya? Biasanya tidak.” Ucap Naeini.
Justru Naeini membuat pengalaman belajar yang goal-oriented. Ketika dalam video call, dia akan mengarahkan pelanggan melawati langkah demi langkah dengan membantu mereka menjawab pertanyaan sebagai berikut:
Bagaimana cara anda mendapatkan aplikasi Microsoft Teams di HMT?
Bagaimana cara anda login ke aplikasi?
Bagaimana cara anda menyalakan wifi?
Bagaimana cara anda mengisi kontak?
“Kemudian kami akan menyelusuri semua menu applikasi dan fitur, kemudian terhubung bersama dalam call”, kata Naeini “Kami akan mentransfer panggilan pelatihan dari komputer untuk menyelesaikan panggilan pelatihan di perangkat HMT sehingga dapat ditiru. Pelanggan dapat belajar sambil terus mengulang untuk mengetahui dengan tepat apa yang harus dilakukan ketika saya tidak lagi ada untuk membantu mereka.”
Walaupun prosesnya lama, tetapi Naeini membuktikan ilmu yang didapat lebih bertahan lama.
3. Slow Down / Pelan Pelan
Menurut Naeini, belajar terlalu banyak dan terlalu cepat adalah tantangan yang biasa dialami. Pelatihan secara umum merupakan sebuah komitmen waktu. “Peserta baru biasanya akan meminta jatah latihan untuk 3 hari dilakukan dalam 1 hari atau 10 sesi berturut-turut. Saya harus menolak, karena butuh waktu untuk menyerap informasi dan mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari.”
Membuat jadwal pelatihan yang dapat dikelola, dan konsisten dengan pendekatan pembelajaran berdasarkan pengalaman itu penting. Informasi baru dalam volume yang lebih kecil secara bertahap memungkinkan para peserta latihan untuk lebih memahami dan mengingat materi.
Remote training menggunakan Realwear HMT
RealWear HMT adalah alat yang cocok untuk memfasilitasi remote training untuk situasi industri atau ketika diperlukan social distancing:
Pengoperasian tanpa menggunakan tangan; RealWear HMT adalah computer yang dapat dipakai, dan dikontrol oleh perintah suara. Hal ini membuat para pekerja bisa lebih baik dalam menjaga keselamatan diri mereka atau menggunakan kedua tangan untuk menggunakan mesin dan peralatan, yang dimana hal ini sering dibutuhkan di lingkungan industri
Komunikasi secara langsung : Selama mereka terhubung dengan WIFI, jaringan LTE, atau hotspot, para remote trainer atau remote employee dapat terhubung dengan peserta latihan secara langsung.
Komunikasi yang akurat: Kamera membuat para peserta latihan untuk melihat gambar dan video dari perspektif pelatih. Peserta latihan juga bisa menunjukkan layar mereka di layar kecil pelatih. Dengan ini informasi dapat disampaikan secara jelas dan akurat.
Dengan menggabungkan teknologi Realwear HMT dengan tips remote training dari Kristen Naeini, para pekerja industri dapat dilatih dengan efektif dan aman.
Kami dari PT. Netmarks Indonesia selaku sebagai authorized reseller RealWear juga dapat menyediakan solusi dari RealWear HMT kepada industri anda. Solusi ini dapat mengembangkan dan membantu karyawan industri anda lebih terjaga keselamatannya dan lebih terlatih. Jika anda tertarik dan ingin melihat RealWear lebih detail silahkan klik disini.
Sumber : https://www.realwear.com/blog/3-tips-you-need-to-remember-when-remote-training-your-employees/
CS2 Inc. is a team of experienced engineers and scientists who specialize in hazardous waste and chemical industries, offering expertise in facility operations, waste management, and environmental compliance.
Visit for details: https://cs2inc.com/