top of page

Harus Tau!! Ini Pentingnya Backup Data Untuk Perusahaan

Updated: Sep 17, 2024


Ilustrasi Backup Data AWS

Peristiwa kebakaran salah satu data center terbesar di Indonesia yaitu gedung Cyber 1 mengagetkan banyak pihak dan menyebabkan beberapa perusahaan terhenti sejenak aktivitasnya karena terganggunya data yang berada di gedung tersebut. Menurut penelitian EMC (salah satu perusahaan teknologi terkemuka) dalam hal proteksi data terbaru, mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 12 bulan terakhir perusahaan di Indonesia mencatat kerugian USD 16 miliar atau setara Rp197 triliun akibat kehilangan data dan downtime. 70% perusahaan yang disurvei mengalami kehilangan data atau downtime dalam kurun waktu setahun terakhir. Bisnis mengalami rata-rata downtime lebih dari dua hari kerja dalam kurun waktu yang sama. konsekuensi komersial lain akibat data hilang dan downtime adalah terlambatnya pengembangan produk dan layanan, menurunnya produktivitas karyawan dan hilangnya pemasukan. Selain kasus di Indonesia, kasus kehilangan data juga terjadi pada salah satu perusahaan terkemuka asal Jepang pada tahun 2021. Perusahaan asal Jepang tersebut telah diretas oleh kelompok perangkat pemeras atau ransomware DarkSide, kelompok yang diyakini bertanggung jawab atas serangan Colonial Pipeline (Pipa BBMAS) baru-baru ini. Kejadian tersebut menyebabkan sejumlah kecil data pekerjaan milik perusahaan yang bernilai US$2,3 miliar itu hilang. Menyimpulkan dari contoh peristiwa diatas, terdapat beberapa penyebab hilangnya data perusahaan diantaranya :

1. Penyimpanan Rusak

Menyimpan data bisa dimana saja, umumnya disimpan di dalam hardisk untuk di PC/laptop. Tapi, ada juga yang menyimpan data dalam kartu memori, SD Card, flashdisk, atau mungkin dalam sebuah CD/DVD. Tapi, semua media penyimpanan data tersebut rentan mengalami kerusakan, sehingga ada kemungkinan file/data yang ada di dalamnya bisa hilang atau bahkan rusak.

2. Virus yang Merusak Data

Ada banyak macam virus yang bisa merusak PC/laptop, contohnya adalah ransomware. Bahkan, ada beberapa virus komputer yang secara khusus menyerang file di hardisk atau penyimpanan lainnya. Tidak hanya itu saja, ada juga virus yang menyerang data kemudian data tersebut tidak bisa dikembalikan lagi.

3. Terjadi Bencana

Selain karena virus dan kerusakan pada perangkat, alasan lainnya adalah bencana yang bisa menimpa siapa saja dan dimana saja. Kita tidak pernah mengharapkan bencana tapi kita juga tidak bisa memprediksi kapan bencana akan datang. Maka dari itu, kita perlu mempersiapkan kemungkinan terburuk, misalnya laptop/PC terendam banjir, otomatis semua perangkat yang ada di dalamnya pun ikut rusak, kemungkinan untuk mengembalikan data yang ada di dalam laptop/PC pun sangat sulit.

4. Pencurian

Tidak ada yang mau mengalami pencurian, namun hal itu bisa terjadi kepada siapa pun dan dimana pun. Jika pencurian terjadi dan anda sudah melakukan backup data, setidaknya anda masih bisa mengakses dan tidak kehilangan data-data pentingnya.

Cara utama mencegah data perusahaan Anda hilang adalah dengan rutin melakukan backup data atau pencadangan data perusahaan secara berkala. Backup Data dapat dilakukan dengan Cloud. Komputasi Cloud adalah pengiriman sumber daya IT sesuai permintaan melalui internet dengan harga sesuai pemakaian. Selain membeli, memiliki, serta mengelola pusat data fisik dan server, Anda dapat mengakses layanan teknologi, seperti komputasi daya, penyimpanan, dan database, sesuai kebutuhan dari penyedia cloud seperti Amazon Web Services (AWS). Sehingga, ketika ada data yang hilang entah karena dibobol atau terkena virus, Anda sudah memiliki cadangan data. Ada baiknya, data perusahaan tidak hanya disimpan di dalam satu sistem saja, namun di beberapa sistem. Jadi, jika saja ada file yang hilang di salah satu server, Anda masih memiliki cadangannya.

Amazon Web Services (AWS) adalah salah satu contoh penyedia cloud yang mampu dijadikan tempat penyimpanan data dengan jumlah yang tak terbatas. Bahkan, kapasitas penyimpanan Cloud Amazon Web Services bisa ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Semua data yang Anda masukkan ke dalam komputer, jika komputer tersebut sudah dilakukan instalasi Cloud Amazon Web Services, maka data otomatis tersimpan dalam Cloud Amazon Web Services.

Jadi, apabila computer rusak secara fisik, terserang virus, dibobol orang, atau ketidaksengajaan menghapus data, Anda tidak perlu khawatir karena sudah dicadangkan dalam Cloud Amazon Web Services atau juga Disaster Recovery Center. Mengingat keberadaan data sangat penting bagi sebuah perusahaan, maka Anda harus mulai mencadangkan setiap data yang diunggah ke sistem komputasi dan menggunakan Cloud Amazon Web Services.


sources :



Comments


bottom of page