Sejarah Dark Web
Munculnya Freenet pada tahun 2000 sering disebut-sebut sebagai awal dari dark web. Proyek Tesis Ian Clarke, seorang mahasiswa di Universitas Edinburgh di Skotlandia, Freenet dimaksudkan sebagai cara untuk berkomunikasi secara anonim, bertukar file, dan berinteraksi secara online. Pada tahun 2002, dark web tumbuh secara signifikan ketika para peneliti yang didukung oleh Laboratorium Penelitian Angkatan Laut AS membangun dan merilis jaringan Tor. Pada saat itu, internet masih baru dan pelacakan pengguna masih mudah tetapi sangat sulit menjadi anonymous. Jaringan Tor diciptakan untuk membuka saluran komunikasi yang aman bagi para pemberontak politik dan agen intelijen Amerika di seluruh dunia. Kemudian, kode program Tor dirilis di bawah lisensi gratis dan terbentuklah organisasi non-profit bernama Tor Project. Pada tahun 2008, Tor Browser dirilis, yang memudahkan siapa saja untuk mengakses dark web.
Bahaya Apa Saja Yang Ada Pada Dark Web?
Peneliti Daniel Moore dan Thomas Rid dari King's College di London mengklasifikasikan konten dari 2.723 situs pada dark web selama periode lima minggu pada tahun 2015 dan menemukan bahwa 57% memuat konten terlarang. Sebuah studi tahun 2019, Into the Web of Profit, yang dilakukan oleh Dr. Michael McGuires di University of Surrey, menunjukkan bahwa keadaan menjadi lebih buruk. Jumlah daftar dark web yang dapat membahayakan perusahaan telah meningkat sebesar 20% sejak 2016. Dari semua daftar (tidak termasuk yang menjual obat-obatan), 60% berpotensi membahayakan perusahaan.
Dark web menjual nomor kartu kredit, segala macam obat-obatan, senjata, uang palsu, kredensial informasi yang dicuri, akun Netflix yang diretas, bahkan perangkat lunak yang membantu membobol komputer orang lain. Walau begitu, tidak semua konten pada dark web ilegal, dark web juga memiliki sisi yang sah. Misalnya, Anda dapat bergabung dengan klub catur atau BlackBook, jejaring sosial yang digambarkan sebagai "Facebook Tor".
Bagaimana Mencegah dan Menangani Kebocoran Data Pada Dark Web?
Beberapa pencegahan agar perusahaan terhindar dari berbagai ancaman yang ada pada dark web adalah dengan meningkatkan keamanan data perusahaan agar tidak ada oknum yang membocorkannya dan menjualnya di dark web. Pencegahan kebocoran data dapat dilakukan dengan menggunakan Multi Factor Authentication (MFA), Regular Vulnerability Assessment, selalu melakukan update software atau anti-virus dan melakukan data backup secara berkala dan restore test untuk memvalidasinya.
Meningkatkan kewaspadaan kebocoran data atau identitas pada dark web juga dapat dilakukan dengan memantau kata kunci tertentu yang berhubungan dengan perusahaan kita agar segera terdeteksi jika ada kebocoran data perusahaan pada dark web. DarkTracer memiliki fitur Keyword Monitoring sehingga perusahaan dapat mendaftarkan kata kunci tertentu dan memantau konten dark web terbaru di mana kata kunci terdaftar ditemukan. Kemudian, URL yang berisi kata kunci tersebut diambil untuk mendapatkan informasi yang lebih detail. Informasi ini dapat digunakan perusahaan untuk melakukan tindakan penanganan selanjutnya.
Jika perusahaan pernah mengalami kebocoran data di dark web atau jika anda ingin melakukan pencegahan pada segala ancaman yang terdapat pada dark web, sebaiknya anda segera mencoba solusi DarkTracer. DarkTracer merupakan platform dark web threats intelligence yang dirancang untuk memantau dan melacak aktivitas jahat atau illegal di Darkweb dan Deepweb. Pengguna DarkTracer dapat menjadi profesional OSINT dengan beberapa pencarian dan klik, anda dapat membuat case profiling. Konsultasi maupun implementasi DarkTracer dapat menghubungi kami pada form contact us di website ini atau dapat menghubungi kami melalui marketing@netmarks.co.id
Sources:
Comentários